MIRNA RIZKI
LESTARI
|
DYNAMIC
ROUTING
(packet tracer) |
Pemateri :
-
Bapak Antoni Budiman
-
Bapak Rudi Haryadi
|
Kelas : XI TKJ A
|
Job ke-2
|
|
Sabtu 14/01/2012
|
Nilai :
|
|
SMKN 1 Cimahi, 2011/2012
|
Paraf :
|
I.
PENDAHULUAN
Routing adalah sebuah proses yang berguna untuk
meneruskan paket-paket dari sebuah jaringan ke jaringan laiinnya, dan biasanaya
routing ini dilakukan dengan menggunakan router. Praktek kali ini akan membahas
mengenai dynamic routing dalam router Cisco. Berikut ini adalah pengertian
static routing dan dynamic routing.
·
Static routing adalah
dimana seorang administrator melakukan routing secara manual. Mendefenisikan
setiap network yang akan dihubungkan pada router-router yang akan digunakan.
·
Dinamic routing adalah
dimana administrator hanya melakukan sedikir konfigurasi (bisa dikatakan hanya
mengaktifkan rule dinamic routing) pada setiap router yang akan dikomunikasikan, dan untuk kemudian
router-router tersebut otomatis akan mendefinisikan network-network yang
terhubung.
II.
TUJUAN
- Siswa dapat melakukan konfigurasi routing dengan menggunakan metoda dynamic routing.
- Siswa dapat mengetahui konsep dynamic routing.
III.
ALAT
DAN BAHAN
- 1 unit PC
- Software Cisco Packet Tracer
IV.
LANGKAH
KERJA
1 1. Buka
software packet tracer.
2 2. Masukan
device-device yang akan dijadikan objek simulasi routing. Dalam hal ini kami melakukan konfigurasi pada topologi dari kelompok 3. Berikut screenshotnya :
3. Inputkan
IP address dari masing-masing device sesuai network address yang tertera di
gambar topologi di atas. Berikut spesifikasi IP address pada topologi tersebut
:
-
PC 1 → 172.16.16.1/24 dengan gateway
172.16.16.3
-
Laptop 2 → 172.16.16.2/24 dengan gateway 172.16.16.3
-
Laptop 3 → 50.50.50.2/24 dengan gateway 50.50.50.1
-
Laptop 4 → 192.168.0.1/24 dengan gateway 192.168.0.3
-
PC 5 → 192.168.0.3/24 dengan gateway
192.168.0.3
-
Router 1 → 172.16.16.3 (Fa:00) dan 10.10.10.1 (Fa:01)
-
Router 2 → 10.10.10.2 (Fa:00), 30.30.30.1 (Fa:01), dan 20.20.20.1 (Fa:02)
-
Router 3 →30.30.30.2 (Fa:00) dan 40.40.40.1 (Fa:01)
-
Router 4 → 40.40.40.2 (Fa:00) dan 50.50.50.1 (Fa:01)
-
Router 5 → 20.20.20.2 (Fa:00) dan 192.168.0.3 (Fa:01)
4. Setelah
penginputan IP address pada semua device selesai dilakukan, maka selanjutnya
adalah menghubungkan semua device dengan menggunakan kabel straight seperti
susunan topologi di atas.
5. Setelah
selesai dihubungkan, maka selanjutnya adalah membuat konfigurasi routing dengan
menggunakan cara update dynamic routing.
7. Buat
konfigurasi RIP pada router 2 seperti pada gambar berikut :
8. Buat
konfigurasi RIP pada router 3 seperti pada gambar berikut :
9. Buat
konfigurasi RIP pada router 4 seperti pada gambar berikut :
10. Buat
konfigurasi RIP pada router 5 seperti pada gambar berikut :
V.
HASIL
KERJA
1. Lakukan
uji koneksi dari PC1 ke Laptop3 dengan perintah ping dan tracert ke
alamat IP Laptop3. Berikut hasil uji koneksi PC1 ke Laptop3 :
2. Lakukan
uji koneksi dari PC1 ke Laptop4 dengan perintah ping dan tracert ke
alamat IP Laptop4. Berikut hasil uji koneksi PC1 ke Laptop4 :
3. Lakukan
uji koneksi dari Laptop3 ke Laptop2 dengan perintah ping dan tracert ke
alamat IP Laptop2. Berikut hasil uji koneksi Laptop3 ke Laptop2 :
4. Lakukan
uji koneksi dari Laptop3 ke PC5 dengan perintah ping dan tracert ke
alamat IP PC5. Berikut hasil uji koneksi Laptop3 ke PC5 :
5. Lakukan
uji koneksi dari Laptop4 ke Laptop2 dengan perintah ping dan tracert ke
alamat IP Laptop2. Berikut hasil uji koneksi Laptop4 ke Laptop2 :
6. Lakukan
uji koneksi dari Laptop4 ke Laptop3 dengan perintah ping dan tracert ke
alamat IP Laptop3. Berikut hasil uji koneksi Laptop4 ke Laptop3 :
VI.
KESIMPULAN
Jadi,
dalam menghubungkan network yang berbeda pada proses routing, kita bisa
menggunakan metoda dynamic routing dalam pemberian entry routing secara
otomatis oleh protocol routing seperti RIP (Routing Information Protocol).
Metoda ini dapat digunakan pada suatu network yang luas atau memiliki banyak
host.
0 comments:
Post a Comment