//MUSIK LATAR BLOG //MUSIK LATAR BLOG

CODEC

codec, yaitu teknologi yang mempaketkan data voice kedalam format lain sehingga menjadi lebih teratur dan mudah untuk dipaketkan. Dengan adanya codec, maka penggunaan bandwidth pada jaringan VoIP dapat dihemat.
Definisi umum yang diketahui dari codec adalah sebuah jenis file yang digunakan untuk memainkan file audio atau video yang memiliki format lain seperti avi, 3gp, dsb. Namun hanya sedikit yang mengetahui arti codec yang sebenarnya. Codec adalah sebuah perangkat yang mampu melakukan encoding dan decoding sebuah signal digital. Istilah ini juga bisa disebut Compressor-Decompressor atau Coder-Decoder.
Encoding adalah proses perubahan bentuk dari signal atau bitstream data ke dalam bentuk yang dapat diterima untuk transmisi data atau penyimpanan data dengan menggunakan algoritma tertentu. Dimana proses kebalikannya disebut decoding. Kegunaan dari encoding adalah untuk standarisasi, efisiensi (dalam transmisi), kerahasiaan, keamanan, dan penghematan ruang media simpan (kompresi data).
Fungsi Codec
Codec ditujukan untuk sebuah program komputer yang berfungsi mengecilkan (compress) file-file, lalu mengembalikannya ke ukuran semula (decompress). 
Metode Kompresi

-          Lossy
Pada umumnya hampir semua codec yang digunakan dalam transmisi adalah lossy, artinya adalah dalam proses kompresinya ada sebagian informasi yang dihilangkan dengan tujuan untuk memperkecil ukuran data yang ditransmisikan. Bermacam metode dan teknik yang digunakan untuk mengkompresikan data secara lossy dengan tujuan memperkecil ukuran data dengan menghilangkan informasi yang tidak terlalu penting dan signifikan.
Data suara (audio data) adalah gabungan dari banyak bentuk gelombang (waveform) yang berbeda-beda frekuensi yang sangat rumit dan kompleks. Tentunya dalam data audio tersebut tidak semua bentuk gelombang dapat didengar oleh manusia, terutama untuk gelombang suara frekuensi tinggi, oleh sebab itu metode kompresi yang lossy, menghilangkan bagian-bagian yang kurang diperlukan tersebut.
Kita dapat menganalogikan sebuah metode kompresi yang bersifat lossy seperti ini:
Anggaplah sebuah sampel data itu seperti resep suatu tradisi kue X yang diciptakan oleh Nenek. Resep aslinya yaitu telur, tepung terigu, tepung maizena, mentega, margarin, gula merah, gula pasir, coklat pasta, gula aren, ragi, soda kue, dan susu, yang masing-masing sudah ditentukan takarannya. Nenek tersebut menurunkan warisan resepnya kepada anaknya si A. Saat ini si A tersebut ingin membuat kue X dengan resep warisan dari neneknya, akan tetapi karena sekarang harga tepung maizena mahal, si A tersebut berpikir “ah rasanya tanpa tepung maizena pun tak apa, toh hanya sedikit saja komposisinya dibandingkan bahan lain”, lalu sang anak mengurangi isi resep tersebut. Jadilah kue X generasi 2, memang rasanya hampir tidak ada bedanya dengan resep aslinya, tentunya dengan biaya produksi yang lebih murah.
Setelah itu si A pun menurunkan resep kue X ini kepada anaknya si B. Saat ini si B ingin membuat kue X, akan tetapi karena sekarang mencari gula aren sulit, dan kalau membeli di tempat lain pasti memerlukan biaya lagi, lalu si B berpikir “sepertinya gak pake gula aren pun ga apa, toh hanya sedikit dan masih ada gula merah yang rasanya mirip” lalu si B membuat kue X tersebut tanpa gula aren. Jadilah kue X generasi 3, memang rasanya sama hampir tidak ada bedanya dengan kue X generasi 2 dan kue X aslinya. Dan begitulah seterusnya, sampai resep kue X generasi sekian jauh berbeda dari resep kue X aslinya.
Jadi dalam setiap proses pewarisan resep terjadi pengurangan informasi, sehingga saat proses ke sekian, kualitas informasi jauh berkurang. Hal itu juga terjadi dalam proses pengolahan data dari kompresi lossy.  Mungkin analogi diatas kurang tepat pendekatannya, akan tetapi setidaknya ada sedikit bayangan mengenai hal tersebut.
Contoh dari format video dengan kompressi lossy, diantaranya adalah MPEG1/2, DivX, XviD, H264, Windows Media Video (WMV), dn Real Video (RMVB).
-          Lossless
Selain itu terdapat pula metode kompresi yang bersifat lossless. Kompresi lossless tidak menghilangkan informasi apapun didalam sebuah sampel data. Walaupun dalam hal penghematan ruang data simpan untuk kompresi lossless tidak terlalu signifikan, akan tetapi kompresi losless memiliki keunggulan, dimana dalam proses pengolahan data yang berulang ulang, tidak akan mengurangi atau menghilangkan informasi yang terdapat dalam suatu sampel data yang diolah. Tujuan akhir daripada penggunaan  kompresi lossless adalah data yang telah dikompresikan sewaktu-waktu dapat diolah lebih lanjut tanpa mengurangi informasi aslinya.
Contoh dari berbagai format audio dengan kompresi lossy, diantaranya adalah MP3, Advanced Audio Coding (AAC), Windows Media Audio (WMA), Vorbis (OGG), AC3 dan DTS. Sedangkan format audio dengan kompresi lossless diantaranya adalah FLAC, WavPack, Monkey’s Audio (APE), dan Meridian Lossless Packaging (MLP).
Format kompresi video yang lossless diantaranya adalah DV, HuffYUV, CorePNG, dan FFV1.
Ada 3 jenis utama codec dengan fungsi masing-masing. Ketiga codec tersebut adalah Audio codec, Video codec dan Data Codec.

1. Audio codec

Sebuah Audio codec digunakan untuk compress atau decompress file audio digital yang berfungsi sebagai media untuk dimainkan pada pemutar musik seperti windows media player, real player, dsb. Kebutuhan codec ini akan timbul saat player kita tidak dapat memainkan sebuah file audio yang memerlukan codec tertentu untuk memainkannya. Windows Media Player 11 mampu memainkan hampir seluruh type file audio dan juga telah mendukung jenis audio codec yang lain. Beberapa jenis audio codec antara lain adalah Apple Lossless, MPEG-4 ALS, Direct Stream Transfer DST, FLAC, LA Lossless Audio, Monkey's Audio APE, RealAudio Lossless, Windows Media Audio 9 Lossless, dsb.

2. Video Codec

Video codecs memiliki fungsi yang sama dengan audio codec, perbedaannya hanya codec ini berfungsi untuk file video. Karena perkembangan teknologi, kini data dapat disimpan dalam format digital, dibandingkan dengan teknologi terdahulu saat data hanya dapat disimpan pada pita, sebagai signal analog. Dengan adanya video codec sekarang kita dapat menonton file video dalam berbagai format berbeda.

3. Data Codec

Data codec digunakan untuk meng-compression/decompression data. Quick time player secara otomatis akan melakukan compresses/decompresses terhadap track audio dan video dengan bantuan video dan audio codec namun tidak mampu untuk compress / decompress data. Oleh karena itu, fungsi utama dari data code adalah untuk compress / decompress data, berbagai bentuk blok dan model 3D.

Jadi dalam pengertian sederhana codec adalah sesuatu yang membantu media player untuk melakukan encode dan decode signal digital atau data stream.

2 comments:

Unknown said...

hai,,,,
mw nanya ne,,
knapa ya video saya tidak dapat terbaca ketika mw di edit di movie maker,,,???katanya adanya codec yang hilang..so, gimana caranya supaya kembali ke format aslinya???thanks..

dudinmaster said...

mau tanya kak....
giamana cranya ngasih music player kayak di bawah ini ya ....

brang kali punya sumbernya.
bagi donk....

bagus banget informasinya yang diatas...
keren ^-^

Post a Comment