//MUSIK LATAR BLOG //MUSIK LATAR BLOG

contoh soal VLSM


Dan IP awal yang diberikan : 192.168.1.0/24

1. Router yang ke switch 1 membutuhkan 55 host
2. Router yang ke switch 2 membutuhkan 26 host
3. Router yang ke switch 3 membutuhkan 12 host
4. Kabel serial yang Router 1 ke Router 2 membutuhkan 2 host
5. Kabel serial yang Router 2 ke Router 3 membutuhkan 2 host

UNTUK SUBNETTING

1.CARI JUMLAH NETWORK, DALAM KASUS INI ADA 5 NETWOK
2.HITUNG BORROW BIT, BORROW BIT ADALAH PINJAMAN BIT DALAM OKTET
RUMUSNYA : 2B , B = SUBNET YANG DIBUTUHKAN, DALAM KASUS INI 2B = 5 >> B = 3
3.HITUNG /BARU (SUBNET BARU)
RUMUSNYA : /BARU + B = 24 + 3 = /27 >>> INTERVAL 27
4.JADI NETWORK YANG TERBENTUK
A.NETWORK PERTAMA : 192.168.1.32/27
B.NETWROK KEDUA : 192.168.1.64/27
C.NETWORK KETIGA : 192.168.1.96/27
D.NETWORK KEEMPAT : 192.168.1.128/27
E.NETWORK KELIMA : 192.168.1.160/27
F.NETWORK KEENAM : 192.168.1.192/27

CARA UNTUK VLSM

1) Tentukan host terbanyak, dalam kasus ini ada 55

2) Hitung bit host
rumusnya 2 pangkat H -2 >= jml host terbanyak, 2 pangkat H - 2 >= 55, H = 6

3) Hitung /baru
rumusnya 32 - H = 32 - 6 = /26 --> intervalnya 64

4) Network pertama untuk 55 host 192.168.1.0/26 --> yang dipakai
Network kedua untuk 55 host 192.168.1.64/26

untuk network yg lain, sama seperti diatas hanya saja mencari host terbanyak setelah itu, dan menggunakan IP /lama-nya dari subnet kedua yg tidak terpakai oleh sebelumnya

1) Tentukan host terbaynak kudua, dalam kasus ini ada 26
2) 2 pangkat H -2 >= 26, H = 5
3) /baru = 32 - 5 = 27 --> interval 32
4) Network pertama untuk 26 host 192.168.1.64/27 --> yang dipakai
Network kedua 192.168.1.96/27

Network berikutnya
1) jml host = 12
2) 2 pangkat H - 2 >= 12, H = 4
3) /baru = 32 - 4 = 28 --> interval 16
4) Network pertama untuk 26 host 192.168.1.96/28 --> yang dipakai
Network kedua 192.168.1.112/28

Network berikutnya
1) jml host = 2
2) 2 pangkat H - 2 >= 2, H = 2
3) /baru = 32 - 2 = 30 --> interval 4
4) Network pertama untuk 26 host 192.168.1.112/30 --> yang dipakai
Network kedua 192.168.1.116/30

CATATAN :
bit network : bit yang digunakan untuk mengetahui berapa besar jumlah jaringan yang dapat dibuat
bit subnet : bit yang digunakan untuk mengetahui berapa besar jumlah jaringan baru yang didapat dari hasil subnetting tadi dapat dibuat
bit host : bit yang digunakan untuk mengetahui berpa besar jumlah host yang dapat dibuat


contoh lain:
Sebuah jaringan kelas C dipecah menjadi delapan subnet yang sama ukuran, namun masing-masing subnet tidak memanfaatkan semua alamat host yang tersedia, sehingga menghasilkan ruang alamat yang tidak terpakai. 
skema subnetting dengan penggunaan VLSM, diberikan:
NetA: 14 host
NetB: 28 host
NetC: 2 host
NetD: 7 host
NetE: 28 host

Selanjutnya kita tentukan blok subnet berdasarkan kebutuhan host:
 netA: membutuhkan / 28 (255.255.255.240) untuk mendukung 14 host
 netB: membutuhkan / 27 (255.255.255.224) untuk mendukung 28 host
 netC: membutuhkan / 30 (255.255.255.252) untuk mendukung 2 host
 netD: membutuhkan / 28 (255.255.255.240) untuk mendukung 7 host
 netE: membutuhkan / 27 (255.255.255.224) untuk mendukung 28 host

Cara termudah untuk menetapkan subnet adalah untuk menetapkan terbesar pertama. Sebagai contoh, Anda dapat menetapkan cara ini:
 netB: host rentang alamat 204.15.5.0/27 1 sampai 30
 netE: host 204.15.5.32/27 Kisaran alamat 33-62
 netA: host 204.15.5.64/28 Kisaran alamat 65-78
 netD: host 204.15.5.80/28 Kisaran alamat 81-94
 netC: host 204.15.5.96/30 Kisaran alamat 97-98
Maka, VLSM membantu mengefesiensikan lebih dari setengah ruang alamat. Selain itu VLSM juga berhasil mengurangi jumlah rute di routing table oleh berbagai jaringan subnets dalam satu ringkasan alamat. Misalnya subnets 192.168.10.0/24, 192.168.11.0/24 dan 192.168.12.0/24 semua akan dapat diringkas menjadi 192.168.8.0/21.

sumber: http://www.cisco.com/en/US/tech/tk365/technologies_tech_note09186a00800a67f5.shtml#vlsmexample

1 comments:

Soal VLSM said...

Bagaimana cara membagi perfect namun masih pada 1 jaringan? terima kasih

Post a Comment